Hancurnya sektor industri akibat pendemi COVID-19 menyebabkan pekerja di kota pulang ke desa. Lalu pemerintah menyikapinya dengan gelontoran berbagai bantuan sosial untuk mengurangi dampak ekonomi. Termasuk di antaranya mengalokasikan sebagian Dana Desa untuk Bantuan Langsung Tunai yang diutamakan untuk kebutuhan pangan. Krisis ini menjadi momentum untuk memikirkan kembali sejauh mana sistem ekonomi yang berlaku sebelum pandemi, mengedepankan desa sebagai kekuatan ekonomi yang lebih adil dan memiliki nilai luhur.
Sekaligus kondisi ini menjadi peluang bagi desa untuk melahirkan gagasan dan inovasi dalam mewujudkan tatanan ekonomi baru yang lebih adil. Salah satu contohnya berupa gotong royong yang dilakukan oleh Desa Panggungharjo, Ngestiharjo, Guwosari, Wirokeren, dan Sriharjo di Bantul. Kelimanya mengembangkan platform belanja online Pasardesa.id sebagai upaya untuk menjaga perputaran uang di desa. Sehingga melindungi akses pangan yang menyatu dengan upaya menggerakkan aktivitas ekonomi warga.
Webinar Seri 2 akan membahas tentang peluang apa saja yang hadir di masa krisis. Termasuk bagaimana menghadirkan sistem ekonomi desa yang mampu bertahan menghadapi krisis. Juga cara memperkuat sistem perekonomian desa dan hubungannya dengan kota. Hingga upaya menyerap tenaga kerja saat memutar perekonomian desa.
Narasumber:
1. Prof. Erani Yustika (FEB UB)
2. Dr. Rimawan Pradiptyo, Ph.D (FEB UGM)
3. Rudy Suryanto. SE, M. ACC., AK., CA (Founder Bumdes.id)
4. Dr. Francis Wahono (MM, Fakultas Ekonomi UST)
5. Dewi Hutabarat (Direktur Eksekutif Sinergi Indonesia, Koperasi KOBETA)
Moderator:
Chandra Firmantoko (ASEC)
Registrasi peserta: s.id/webinarkkd
Info Lebih Lanjut :
Instagram/Twitter @kongresdesa
Fans Page FB Kongres Kebudayaan Desa
Website: https://kongreskebudayaandesa.id/