Pandemi COVID-19 memberi perubahan pada banyak hal. Termasuk cara pandang dan cara kerja birokrasi dalam mengurus sektor publik. Pemanfaatan teknologi informasi (TI) pun dioptimalkan guna meminimalisir penularan virus. Namun, sebetulnya gejala reformasi birokrasi dengan memanfaatkan TI sudah menjadi tren sejak beberapa waktu lalu. TI dipercaya efektif membuat kerja organisasi birokrasi menjadi lebih efisien, praktis serta mudah diakses warga.
Namun, keberhasilan TI dalam reformasi birokrasi masih jadi tanda tanya. Selama pandemi, TI memang membantu birokrasi melakukan kerja jarak jauh, tapi apakah publik dapat menilai sejauh mana kinerjanya? Terutama, setelah menilik kontribusinya dalam peningkatan kualitas layanan publik. Adakah perubahan ke arah lebih baik, atau malah sebaliknya? Bagaimanapun, reformasi birokrasi harus kembali pada pengelolaan layanan warga negara, khususnya warga desa, yang lebih baik.
Webinar Sesi 12 akan mengajak kita ngobrol mendalam perkara tata birokrasi desa yang cocok untuk tatanan Indonesia baru. Hal ini penting sebab pemanfaatan TI diharap menjadi salah satu pilar demokratisasi yang mempermudah publik mengawasi kinerja birokrasi. Dengan begitu, birokrasi bisa menjadi lebih peka terhadap kepentingan warga, terutama warga desa. Jadi, pemanfaatan TI tak hanya berfungis pada efisiensi kerja birokrasi semata. Tapi juga jadi wadah yang menampung semangat transparansi serta tanggung jawab birokrasi sebagai pelayan publik.
Narasumber:
1. Drs. H. Jufri Rahman, M.Si. (Plt. Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan Kemenpan RB)*
2. Masri Amin (Aceh Tenggara)
3. Dr. Eko Prasetyanto Purnomo Putro (Direktur Evaluasi Perkembangan Desa Kemendagri)
4. Mathius Awoitauw (Bupati Jayapura)
5. Wahyudi Anggoro Hadi (Kepala Desa Panggungharjo)
Moderator:
Dewi Arilaha (INI Nitisara, Jakarta)
Registrasi peserta: s.id/webinarkkd
Info Lebih Lanjut : Instagram/Twitter @kongresdesa Fans Page FB Kongres Kebudayaan Desa Website: https://kongreskebudayaandesa.id/