Pos oleh :

PSPK UGM

Berdayakan Masyarakat Desa, PSPK UGM Tanam 150 Bibit Kelapa Genjah

Selasa (7/11), Pusat Studi Pedesaan dan Kawasan Universitas Gadjah Mada (PSPK UGM) melakukan kegiatan “Tanam Perdana 150 Bibit Kelapa Genjah” di Desa Ngalian, Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. Acara ini merupakan salah satu dari rangkaian “Program Pengembangan Agro-industri Kelapa Genjah untuk Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Desa” yang bermitra dengan Bappeda Kabupaten Wonosobo dan Desa Ngalian.

Acara tersebut dihadiri oleh Prof. Dr. Bambang Hudayana, MA (Kepala PSPK UGM), Dr. Jaelan, SKP, M.Kes (Kepala Bappeda Kabupaten Wonosobo), Warsono (Kepala Desa Ngalian), Prof. Dr. Suharko (Peneliti Ahli PSPK UGM), serta Harjanto, S.IP, MM (Kabid Pemerintahan, Sosial, dan Budaya Bappeda Kabupaten Wonosobo). Sebagai awalan, Program Pengembangan Agro-industri Kelapa Genjah ini menyasar Kelompok Tani Ngudi Tentrem Dusun Pukiran sebagai kelompok sasaran pengelola program. Terdapat 150 bibit yang ditanam di lahan tanah kas desa seluas 1 hektar.

Dalam pembukaan acara, Prof. Dr. Bambang Hudayana, MA menyampaikan pentingnya modal sosial dalam pengelolaan sebuah kelompok tani. “Agar program ini dapat terus berkelanjutan, sampai pohon kelapa genjah berbuah dibutuhkan 3 sampai dengan 4 tahun, kekompakan dan kesolidan kelompok tani harus terus dipupuk dan dijaga,” ujarnya. Terkadang kelompok tani terbuai dengan berbagai modal ekonomi dalam wujud alat produksi dan uang tunai semata. Menambahkan apa yang diucapkan Prof. Dr. Bambang Hudayana, MA., Dr. Jaelan, SKP, M.Kes menyerukan agar kelompok tani dapat mengembangkan potensi mereka secara cerdas dan kreatif. Di era digital, mereka perlu rutin mendokumentasikan berbagai kegiatan kelompok agar dapat mempererat kebersamaan dan mengangkat eksistensi mereka tidak hanya sebatas di level desa saja. Eksistesi yang dikemas dan disosialisasikan dalam bentuk konten digital tersebut kedepannya dapat berguna dalam upaya mengakses berbagai peluang bantuan pendampingan, baik dari level daerah maupun pusat. Tak ketinggalan, Prof. Dr. Suharko juga menyampaikan pentingnya memanfaatkan kemudahan akses informasi di era digital. “Adanya internet telah memudahkan kita untuk belajar berbagai hal, salah satunya yaitu budidaya kelapa genjah,” ungkapnya. Disamping berbagai kegiatan pelatihan dan pendampingan yang dilakukan oleh PSPK UGM, Kelompok Tani Ngudi Tentrem juga dapat belajar dari berbagai best practices di bidang budidaya kelapa genjah melalui konten-konten relevan yang tersedia di berbagai platform sosial media.

Program Pengembangan Agro-industri Kelapa Genjah ini bersifat jangka panjang, diperlukan kurang lebih 4 tahun hingga bibit yang ditanam dapat dipetik hasil panennya. Melalui peta jalan pemberdayaan yang telah disusun, PSPK UGM akan terus melakukan pendampingan secara berkelanjutan, mulai dari pelatihan manajemen kelompok tani, perawatan tanaman, pemanenan, pengolahan hasil panen, hingga pemasaran produk hasil olahan. Dengan adanya Program Pengembangan Agro-industri Kelapa Genjah ini, kedepannya diharapkan dapat menjadi salah satu sumber peningkatan ekonomi masyarakat Desa Ngalian.

Perkuat Kelompok Tani, PSPK UGM Adakan Pelatihan Manajemen Kelembagaan Kelompok Tani

Sabtu (21/10) Pusat Studi Pedesaan dan Kawasan Universitas Gadjah Mada (PSPK UGM) mengadakan “Pelatihan dan Pendampingan Penguatan Motivasi Serta Kelembagaan Kelompok Tani”. Peserta dalam kegiatan ini adalah Kelompok Tani Ngudi Tentrem, Dusun Pukiran, Desa Ngalian, Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo yang terdiri dari 25 orang. Susanto, Ketua Koperasi Nira Kamukten Desa Gumelem Wetan, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara, hadir sebagai mentor dalam acara pelatihan ini. Selain itu, kegiatan pelatihan ini juga dihadiri oleh Prof. Dr. Suharko (Peneliti Ahli PSPK UGM) dan Sudarman (Kaur Kesra Desa Ngalian).

Pelatihan ini menjadi wadah untuk menyampaikan motivasi dari best practice agar Kelompok Tani Ngudi Tentrem dapat memahami prospek pengembangan sosial-ekonomi sektor pertanian gula kelapa. Melalui pemaparannya, Susanto bercerita tentang sejarah dan proses keberhasilan Kelompok Nira Kamukten dalam pengembangan industri gula semut dari level nasional hingga global. Ia membeberkan strategi terkait tata cara pengelolaan atau manajemen kelompok tani agar dapat menciptakan hubungan kerja sama dan komunikasi yang harmonis, baik di level internal maupun eksternal.

Sudarman, selaku Kaur Kesra Desa Ngalian menambahkan, kegiatan ini dapat menjadi momentum Desa Ngalian untuk membangkitkan kembali sektor pertanian gula kelapa yang sudah lama mulai ditinggalkan masyarakat. “… dahulu masyarakat dapat hidup sejahtera melalui gula kelapa. Sekarang jumlah penderes semakin lama kian surut,” ungkapnya. Prof. Dr. Suharko kemudian memaparkan setidaknya terdapat beberapa penyebab semakin tidak diminatinya profesi penderes. Pertama, risiko kerja muncul dari aktivitas mereka ketika mengambil air nira di pohon kelapa yang tinggi. Kedua, cuaca buruk yang dapat mengganggu produksi dan mengancam keselamatan pada saat menderes. Ketiga, daya tawar produk olahan yang masih rendah. Keempat, godaan untuk merantau bekerja ke luar daerah, pulau, bahkan luar negeri.

Melalui pelatihan ini dan berbagai kegiatan pelatihan dan pendampingan lain yang tergabung dalam “Program Pengembangan Agro-Industri Kelapa Genjah di Desa Ngalian, Wadaslintang, Wonosobo”, diharapkan menjadi langkah maju agar masyarakat Desa Ngalian dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka melalui optimalisasi pengembangan potensi sumber daya alam, dalam hal ini gula kelapa seperti sedia kala.

Tamu Spesial: Kunjungan Keluarga Prof. Dr. W.F. Wertheim di PSPK UGM

Pada hari Rabu, tanggal 24 Mei 2023, PSPK UGM kedatangan tamu spesial yakni keluarga Prof. Dr. W.F. Wertheim langsung dari Negeri Kincir Angin Belanda. Keluarga atau rombongan yang datang berjumlah 3 orang dan terdiri dari putri, anak menantu dan cucu Prof. Wertheim. Kunjungan kali ini diinisiasi oleh Ibu Anne-Ruth Wertheim (Putri Kandung Prof. Wertheim) yang tiba di PSPK tepat pukul 10.00 WIB, dan disambut langsung oleh Prof. Dr. Bambang Hudayana, M.A. (Kepala PSPK UGM).

Adapun tujuan dari kunjungan tersebut adalah untuk melakukan kilas balik (napak tilas) sepak terjang Prof. Wertheim dalam membangun PSPK UGM, serta sumbangsih pemikiran yang beliau tuangkan dalam bentuk koleksi buku yang masih tersimpan rapi di perpustakaan PSPK dan “Wertheim Collection”. Kunjungan yang dilakukan diwarnai dengan berbagai acara seperti penyambutan dari kepala PSPK, sesi diskusi bersama peneliti PSPK dan mahasiswa UGM, hingga room tour melihat ruangan-ruangan beserta koleksi buku milik Prof. Wertheim. Pada sesi diskusi, acara dipimpin oleh peneliti PSPK yaitu Mohammad Ghofur sebagai moderator dan dilanjutkan dengan pemaparan mengenai cerita singkat sejarah Prof. Wertheim oleh putrinya yaitu Ibu Anne-Ruth. Tak lupa setelah sesi diskusi bersama dilakukan, Keluarga Wertheim melalui putrinya menyampaikan harapannya bahwa peninggalan Prof. Wertheim terutama koleksi buku-buku yang ada harus tetap dijaga kondisinya. Harapan tersebut dilandasi atas asas kebermanfaatan bagi peneliti maupun mahasiswa yang ingin menggali informasi dan menambah wawasan melalui buku-buku koleksi, pemikiran dan tulisan-tulisan langsung dari Prof. Wertheim.

Setelah kegiatan kunjungan dilakukan, Keluarga Wertheim berpamitan dan memberikan salam perpisahan yang ditandai dengan pemberian 3 buah buku karangan Prof. Wertheim yang selama ini ada di Belanda untuk disimpan bersama di Perpustakaan Wertheim Collection. Pada momen tersebut, seorang Mahasiswa Magister Sejarah UGM yang bernama Taufik mengungkapkan kegembiraan dan rasa syukurnya. Karena, salah satu buku yang diserahkan ke PSPK oleh Keluarga Wertheim merupakan buku langka yang susah ditemukan dan relevan untuk keperluan pemenuhan data tesis yang saat ini sedang dia kerjakan. Tidak hanya satu buku itu saja, dua buku yang lain juga sangat berperan penting untuk menambah khazanah ilmu khususnya mengenai kajian tentang pedesaan dan kawasan, perubahan sosial secara umum, beserta kultur yang terkandung pada setiap masyarakat adat atau lokal di daerahnya.

 

Siaran Pers Seminar Hasil Penelitian Pusat Studi Pedesaan dan Kawasan UGM

 

Siaran Pers
Seminar Hasil Penelitian Pusat Studi Pedesaan dan Kawasan UGM
Yogyakarta, 12 Januari 2023 di University Club

Selama hampir 50 tahun, tepatnya sejak 1973 Pusat Studi Pedesaan dan Kawasan (PSPK) UGM telah melaksanakan berbagai riset yang berkaitan dengan isu-isu pedesaan, pertanian dan pangan di berbagai daerah di Indonesia. Dari berbagai hasil riset pada 2022 saja, PSPK UGM menemukan isu yang menonjol dari semua daerah tersebut, yakni usaha tani rakyat mengalami tekanan dari globalisasi ekonomi, seperti meningkatnya ketergantungan pada pupuk dan benih pabrikan, degradasi lahan akibat masifnya penggunaan bahan kimia berlebihan, dan melemahnya nilai produk hasil pertanian.

Riset aksi yang sudah dilakukan PSPK selama periode 2022 antara lain riset (1) Antropologi Petani 4 wilayah (Buleleng, Kediri, Garut, dan Simalungun), (2) Potensi Ekonomi Porang Dalam Rangka Program MBKM (3) Penanggulangan Kemiskinan Berbasis pada aset lokal, (4) Rencana Program CSR untuk Pemberdayaan Masyarakat Terdampak Pembangunan Kilang Minyak Tuban, (5) Pengembangan Desa Kawasan Bandara, Tenaga Kerja Kawasan Bandara, Desa Wisata dan Kampung Inggris Pare.

Temuan dari berbagai riset PSPK menunjukkan isu krusial yang sebaiknya menjadi pokok pikiran menghadapi tantangan pedesaan, pertanian dan pangan pada 2023. Hal ini karena usaha tani rakyat merupakan salah satu pilar kekuatan ekonomi Indonesia ke depan. Usaha tani rakyat masih menjadi basis penghidupan masyarakat pedesaan dan mampu menyerap angkatan kerja yang besar. Oleh karena itu, diperlukan penguatan dan dukungan kebijakan afirmatif terhadap usaha tani rakyat secara afirmatif dan berkelanjutan.

Seminar PSPK UGM ini menghasilkan kesadaran, pemahaman, dan keberpihakan pada kepentingan petani dan menemukan strategi dan inovasi dalam meningkatkan organisasi petani, ekonomi desa, dan kedaulatan pangan. Seminar ini diikuti oleh pemerhati pedesaan, pertanian, dan pangan dari kalangan pemerintah, perguruan tinggi, korporasi, NGO, dan komunitas petani di berbagai wilayah di Indonesia. Kegiatan seminar dilaksanakan secara luring dan daring dengan menggunakan platform zoom dan disiarkan melalui kanal youtube UGM Yogyakarta.

Dalam sambutannya, Prof. Dr. Bambang Hudayana, MA selaku Kepala PSPK mengantarkan mengenai sejumlah hasil riset PSPK tahun 2022 dan dilanjutkan dengan menyajikan riset tahun 2023 guna meningkatkan kelembagaan usaha tani, kedaulatan pangan dan responsivitas stakeholder khususnya pemerintah. Adapun Prof Suharko mengantarkan rangkaian diskusi secara mendalam mengenai berbagai masalah dan inovasi kelompok tani, desa, dan daerah dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan ekonomi desa.

Tidak kalah penting seminar ini menghadirkan keynote speaker Dr. AAGN Ari Dwipayana yang memiliki kepakaran dalam kebijakan pemerintah di bidang pembangunan pedesaan dan penguatan ekonomi pertanian. Selain itu, seminar menghadirkan pakar akademisi yang memberikan cakrawala mengenai pengembangan pertanian dan pedesaan di Indonesia. Dr. Jamhari, S.P., M.P. mengangkat tema “Problem dan Penguatan Akses Saprodi dan Peningkatan Nilai Hasil Usaha Tani”, Subejo, S.P., M. Sc., Ph.D. membahas mengenai “Problem dan Penguatan Kelembagaan Petani”. Sementara itu, Prof. Dr. Ir. Mochammad Maksum M., M. Sc membahas “Tantangan Kedaulatan Pangan Indonesia dan Kesejahteraan Petani di Tengah Era Globalisasi”.

Guna mengangkat tema-tema yang lebih mengedepankan perspektif lokal seminar ini menghadirkan para praktisi dan pelaku usaha tani di berbagai daerah. Dengan didampingi para staf PSPK, mereka menyampaikan mengenai respons dalam masalah usaha tani masa kini dan inovasinya. Acara ini dipandu oleh Dr. AB Widyanta, Mohammad Ghofur, M.Sc., Suharto, S.Sos. dan melibatkan peneliti muda serta asisten peneliti PSPK UGM.

Pasca diskusi pakar dan praktisi dari lapangan, seminar kemudian merangkum sejumlah gagasan pengembangan riset PSPK 2023. Agenda untuk riset PSPK 2023 adalah (1) Pengembangan organisasi petani menuju kedaulatan pangan di 4 wilayah riset (Bali, Jawa Timur, Jawa Barat & Sumatera Utara, (2) Pengembangan inovasi pengolahan pangan berbasis produksi porang untuk peningkatan kesejahteraan petani dan penguatan UMKM, (3) Pendampingan Kampung Inggris Pare untuk peningkatan SDM dan ekonomi lokal, (4) Pengembangan desa-desa wisata di wilayah Kabupaten Kediri, (5) Inisiatif dan Inovasi CSR untuk pengurangan angka kemiskinan dan stunting masyarakat di wilayah dampingannya dan (6) Program penanggulangan stunting berbasis pada penguatan kelembagaan desa di Wonosobo.

Kegiatan Kajian Kebutuhan Tenaga Kerja dalam Optimalisasi Keberadaan Bandara di Kabupaten Kediri.

Kegiatan Kajian Kebutuhan Tenaga Kerja dalam Optimalisasi Keberadaan Bandara di Kabupaten Kediri.

Pada tahun 2022 Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Kediri bekerja sama dengan Pusat Studi Pedesaan dan Kawasan Universitas Gadjah Mada mengadakan kajian tentang Kebutuhan Tenaga Kerja dalam Optimalisasi Keberadaan Bandara di Kabupaten Kediri. Latar belakang yang mendorong dilaksanakannya kajian ini adalah adanya keinginan Pemerintah Kabupaten Kediri untuk menyiapkan pemerataan kesejahteraan masyarakat seiring dengan pembangunan Bandara Dhoho Kediri.

Berdasarkan pengalaman di beberapa daerah yang telah melaksanakan pembangunan infrarusktur, pembangunan infrastruktur dapat menunjang pengembangan kesejahteraan masyarakat karena dapat mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi. Peluang pertumbuhan ekonomi itu harus disiapkan secara terorganisir, agar kue dari pembangunan infrastruktur ini dapat dirasakan dan dimanfaatkan seluruh lapisan masyarakat secara inklusif dan berkelanjutan.

Demikian pula dengan pembangunan Bandara Dhoho Kediri, pembangunan tersebut memiliki peluang menunjang pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kediri. Peluang pertumbuhan ekonomi itu juga harus disiapkan secara terorganisir, agar kue dari pembangunan Bandara Dhoho ini dapat dirasakan dan dimanfaatkan seluruh lapisan masyarakat secara inklusif dan berkelanjutan. Salah satu persiapan yang dilakukan oleh Pemerintah kabupaten Kediri untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan melaksanakan kajian ini.

Kajian ini dilakukan oleh tim peneliti dari PSPK UGM dengan menggunakan beberapa metode penelitian, antara lain desk study, kajian dokumen dan literatur, observasi partisipatif, dan studi banding.  Kajian berhasil memetakan / mengumpulkan informasi terkait  (1) berbagai kesempatan kerja yang muncul pada saat Bandara Dhoho beroperasi, (2) berbagai kebutuhan yang dirasakan oleh tenaga kerja di desa-desa di kawasan bandara untuk dapat memanfaatkan kesempatan kerja yang ada pada saat Bandara Dhoho beroperasi, (3) berbagai potensi pengembangan usaha pendukung bandara dan lingkar luar sekitar bandara Dhoho Kediri. Selain itu, dari kajian ini dapat disusun rekomendasi yang perlu ditindaklanjuti oleh para pihak untuk meningkatkan kesiapan tenaga kerja di desa-desa di kawasan Bandara Dhoho untuk memanfaatkan kesempatan kerja dan pengembangan usaha.

Hasil kajian mengungkapkan bahwa kegiatan operasi bandara Dhoho Kediri berpotensi membuka kesempatan usaha dan kesempatan kerja baru, baik dalam area bandara maupun di lingkar luar bandara. Kesempatan kerja dan kesempatan usaha tersebut bisa terkait langsung dengan kegiatan operasi bandara, misalnya mitra dalam pengelolaan bandara, maskapai penerbangan, groundhandling, dan lainnya, maupun yang tidak terkait langsung dengan kegiatan operasi  bandara misalnya penginapan, restoran, jasa transportasi, dan lainnya.

Kajian juga menemukan fakta bahwa tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Kediri relatif tinggi (5,15%), dengan kesempatan kerja yang tinggi (94,85%), sehingga persaingan untuk mengakses kesempatan kerja di Bandara Dhoho juga tinggi dan ketat. Sementara keterampilan dan kualifikasi SDM warga masyarakat di desa-desa lingkar bandara belum mampu memenuhi persyaratan dan kualifikasi kebutuhan tenaga kerja di dalam dan di luar bandara, terbukti pendidikan mayoritas SMA ke bawah dan masih relatif sedikit warga masyarakat yang menguasai keterampilan yang tersertifikasi.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, sudah ada upaya dari beberapa pihak untuk meningkatkan kualitas SDM warga masyarakat di desa-desa di sekitar bandara, antara lain dengan pelatihan keterampilan. Namun hal itu dirasa belum cukup, masih diperlukan program dan kegiatan lain untuk meningkat kualitas SDM agar warga masyarakat di desa-desa lingkar bandara mampu bersaing dalam memperebutkan kesempatan kerja dan kesempatan usaha di dalam area bandara dan di lingkar luar bandara.

Berdasarkan hasil kajian maka tim peneliti PSPK UGM menyampaikan beberapa catatan yang perlu ditindaklanjuti oleh para pihak agar warga masyarakat di desa-desa lingkar bandara benar-benar mampu bersaing untuk memperebutkan kesempatan kerja dan kesempatan usaha di dalam area bandara dan di lingkar luar bandara, antara lain (1)Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kediri dan Pemerintah Kabupaten Kediri perlu membuat payung hukum baik berupa peraturan daerah, peraturan bupati atau keputusan bupati yang dapat menjadi landasan bagi para pihak untuk mengambil kebijakan khusus (affirmative action) sehingga warga di desa-desa lingkar luar bandara mampu memanfaatkan kesempatan usaha dan kesempatan kerja yang ada dari kegiatan operasi bandara Dhoho. (2) Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) terkait melakukan pemetaan formasi pekerjaan di atas difokuskan pada formasi pekerjaan yang sebagian atau seluruhnya dapat diakses oleh Pemkab. Kediri untuk masyarakat terdampak pembangunan Bandara Dhoho khususnya.

(3) Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) terkait perlu melaksanakan berbagai program dan kegiatan yang dapat mendorong warga masyarakat di desa-desa lingkar luar bandara agar dapat  mengambil kesempatan usaha dan kesempatan kerja yang ada berkat kegiatan operasi bandara (4) Dinas Koperasi dan UMKM perlu melaksanakan kegiatan pelatihan kewirausahaan, pelatihan manajemen usaha, pelatihan pelayanan prima, dan pelatihan aneka keterampilan yang dapat dipergunakan untuk modal membuka usaha (5) Dinas Tenaga Kerja perlu mengembangkan program pelatihan keterampilan tenaga kerja kebandaraan dan sertifikasi yang dapat dipergunakan untuk modal mendapatkan pekerjaan di bandara dan pelatihan keterampilan untuk mengembangkan usaha-usaha di dalam dan di luar bandara

(6) Pemerintah daerah Kabupaten Kediri perlu membuat kesepakatan (MOU) dengan pengelola bandara Dhoho agar memprioritaskan tenaga kerja dari desa-desa di sekitar bandara untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja di bandara (7) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Kediri perlu mendorong Musyawarah antar Desa (MAD) untuk kerja sama pemanfaatan kesempatan usaha secara maksimal melalui pembentukan Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma) (8) Pemda Kabupaten Kediri membentukan dan mengembangan forum CSR perusahaan-perusahaan yang mendapatkan keuntungan dari keberadaan bandara Dhoho untuk koordinasi dan melaksanakan program-program pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi, dan lingkungan yang dihadapi oleh warga desa-desa sekitar bandara.

(9) Pemerintah desa perlu memberi pemahaman kepada warga masyarakat bahwa kesempatan kerja bukan hanya ada di dalam area bandara, tetapi juga di luar lingkar bandara, sehingga warga juga didorong memanfaatkan kesempatan kerja yang ada di lingkar luar bandara. (10) Pemerintah desa perlu melaksanakan berbagai program yang mampu mendorong warga desa dan lembaga ekonomi desa (khususnya BUM Desa) untuk menggarap peluang usaha dari kegiatan operasi bandara. (11) Pemerintah desa perlu memasukkan program dan kegiatan terkait ketenagakerjaan dan pengembangan ekonomi desa di sekitar bandara dalam perencanaan dan penganggaran desa, terutama memanfaatkan alokasi dana desa (ADD) dan Dana Desa (DD).

Seminar Hasil Penelitian PSPK Tahun 2022

📢📢 Menuju 5️⃣0️⃣ Tahun PSPK UGM Berkarya.

Pusat Studi Pedesaan dan Kawasan Universitas Gadjah Mada (PSPK-UGM) selama tahun 2022 telah melaksanakan berbagai riset yang berkaitan dengan pola penghidupan petani di berbagai daerah, seperti Wonosobo, Batang, Ponorogo, Tuban, Kediri, Garut, Bali, hingga Simalungun. Untuk membagikan temuan-temuan penting dan mendiskusikan permasalahan usaha tani rakyat serta membangun sharing gagasan mengenai isu pedesaan, pertanian, dan kedaulatan pangan. Kami bermaksud mengundang anda, untuk berpartisipasi dalam kegiatan seminar hasil penelitian yang akan diselenggarakan pada:

📆Hari/tanggal : Kamis, 12 Januari 2023
🕣Waktu : 08.30 WIB – selesai
📍Link Zoom : http://ugm.id/SeminarPenelitianPSPK

Untuk konfirmasi kehadiran silakan scan barcode pada poster atau klik pada link bit.ly/PSPK_seminar_hasilpenelitian. Informasi lebih lanjut, silakan menghubungi staff PSPK UGM di nomor 081325304759 (a/nFerdy).
Demikian undangan kami, atas kehadiran dan partisipasi Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.

PENGUMUMAN

Akhir-akhir ini terjadi penipuan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab yang mengatasnamakan Pusat Studi Pedesaan dan Kawasan (PSPK) UGM. Berbagai surat undangan (cetak dan digital) mengenai program atau kegiatan yang mengatasnamakan PSPK UGM adalah TIDAK BENAR atau HOAX jika tidak diinformasikan melalui laman resmi lembaga (pspk.ugm.ac.id).

PSPK UGM tidak pernah memungut biaya dalam proses rekrutmen tenaga peneliti, pendamping, dan supervisi dalam kegiatan penelitian maupun pendampingan masyarakat desa.

Apabila masyarakat menemui edaran surat mencurigakan yang mengatasnamakan PSPK UGM, harap menghubungi kami melalui surel berikut: pspk@ugm.ac.id

 

Terima Kasih

Kunjungan Tim Dari Dinas Pemukiman Kabupaten Kediri ke PSPK UGM

Pada hari Kamis tanggal 27 Oktober 2022, Pusat Studi Pedesaan dan Kawasan Universitas Gadjah Mada menerima kunjungan tim dari Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah Kabupaten Kediri. Tim yang terdiri dari 4 orang tersebut diterima langsung oleh kepala PSPK UGM, Prof. Dr Bambang Hudayana, MA, yang didampingi oleh beberapa orang peneliti senior yaitu Prof. Dr. Suharko dan Drs. Ari Primantoro, serta beberapa peneliti PSPK UGM.

Dalam sambutannya Prof Bambang Hudayana menyampaikan bahwa PSPK UGM telah menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Kediri, khususnya dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kabupaten Kediri. Pada tahun ini PSPK UGM mendapat kepercayaan dari Balitbangda untuk melakukan beberapa pekerjaan kajian, yaitu studi potensi desa-desa  di kawasan bandara, dan studi desa wisata. Selain itu PSPK juga akan melakukan kajian tentang kesempatan kerja di bandara dan kebutuhan tenaga kerja di desa-desa kawasan bandara untuk mengakses kesempatan kerja tersebut. Berkaca pada pengalaman kerja sama dengan Balitbangda tersebut maka PSPK UGM siap apabila Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah Kaabupaten Kediri juga akan menjalin kerja sama dengan PSPK UGM.

Dalam sambutannya Ketua Tim dari Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah Kabupaten Kediri menyampaikan bahwa tujuan kedatangan tim ke PSPK UGM adalah untuk melakukan penjajagan kemungkinan adanya kerjasama antara PSPK UGM dengan Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah Kabupaten Kediri.  Sebagai satuan kerja yang membawahi tugas terkait pemukiman dan prasarana wilayah, Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah selain mengemban tugas memberikan pelayanan terkait perizinan di bidang pemukiman juga bertugas untuk menyelesaikan berbagai persoalan pemukiman yang ada di wilayah Kabupaten Kediri. Berkaitan dengan hal tersebut maka tim berkunjung ke PSPK UGM untuk menjajaki peluang kerjasama Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah Kabupaten Kediri dengan PSPK UGM.

Menanggapi apa yang disampaikan oleh tim dari Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah Kabupaten Kediri, Prof. Bambang Hudayana menyampaikan bahwa PSPK UGM siap membantu untuk mengatasi berbagai persoalan pemukiman yang ada di wilayah kabupaten Kediri. PSPK UGM juga siap untuk  bekerjasama dengan Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah Kabupaten Kediri mengatasi persoalan pemukiman yang ada di wilayah Kabupaten Kediri. Namun untuk bisa merumuskan berbagai bentuk kerja sama antara kedua belah pihak maka yang pertma-tama perlu dilakukan oleh Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah Kabupaten Kediri adalah memetakan persoalan-persoalan yang terkait dengan pemukiman dan prasarana wilayah yang masih terjadi di wilayah Kabupaten Kediri. Hasil  pemetaaan tersebut akan menjadi dasar bagi perumusan program kerja yang bisa dilaksanakan oleh Dinas Pemukiman dan Prasarana wilayah Kabupaten Kediri untuk mengatasi persoalan tersebut.

Tepat pukul 11.00 wib diskusi antara tim Dinas Pemukiman dan Prarasana Wilayah kabupaten Kediri berakhir dan ditutup dengan sesi berfoto bersama.*

 

Kunjungan Mahasiswa Prodi Sejarah UNDIP ke PSPK UGM

Pada hari Senin tanggal 24 Oktober 2022, PSPK UGM mendapat kunjungan rombongan mahasiswa program studi Ilmu Sejarah, Universitas Diponegoro Semarang. Kunjungan tersebut diikuti oleh 112 orang mahasiswa ilmu sejarah angkatan tahun 2020 dan didampingi oleh 2 orang dosen pembimbing, yaitu Dr Haryono dan Dr. Slamet. Mereka berkunjung ke PSPK UGM dengan mengendarai 2 buah bus pariwisata.

Sebelum berkunjung ke perpustakaan PSPK UGM, rombongan disambut oleh wakil manajemen PSPK UGM di ruang Prof. Sartono Kartodirjo. Dalam sambutannya, FX Danang Sapto Nugroho selaku wakil dari kepala PSPK UGM menyampaikan ucapan selamat datang di PSPK UGM, dan menyampaikan titipan permohonan maaf dari kepala PSPK, Prof DR. Bambang Hudayana, MA yang tidak bisa menyambut secara langsung rombongan tamu dari UNDIP tersebut karena ada tugas lain yang tidak dapat ditinggalkan.   FX Danang juga menyampaikan kepada para tamu bahwa ruang Prof Sartono Kartodirjo merupakan ruang yang bersejarah karena di ruangan tersebut pernah dilaksanakan kegiatan konsolidasi tokoh-tokoh pejuang reformasi antara lain Sultan Hamengkubuwono X dan Prof Loekman Sutrisno sehingga perjuangan bisa membuahkan hasil, yaitu terjadinya perubahan dari Orde Baru ke Orde Reformasi.

Dalam sambutanya, Dr Haryono selaku ketua rombongan menyampaikan ucapan terima kasih kepada manajemen PSPK UGM yang telah berkenan untuk menerima kunjungan rombongan mahasiswa Ilmu Sejarah UNDIP. Kunjungan ini sebenarnya bukan kunjungan yang pertama kali romobongan mahasiswa ilmu sejarah UNDIP ke PSPK UGM, karena di masa sebelum pandemi covid 19 juga telah dilaksanakan kunjungan serupa. Hanya pada masa pandemi kunjungan tidak dapat dilaksanakan karena adanya kebijakan pembatasan sosial.

DR Haryono juga menyampaikan kepada para mahasiswa bahwa PSPK UGM merupakan salah satu pusat studi yang berjasa besar dalam perjalanan keilmuannya. Ia menyampaikan bahwa ia adalah lulusan program pasca sarjana dan program doktoral ilmu sejarah UGM. Pada saat masih menjadi mahasiswa program pasca sarjana dan program doktoral ilmu sejarah UGM, ia sering berkunjung ke PSPK UGM untuk mencari referensi, baik buku, jurnal, buletin maupun hasil penelitian. Dr Haryono menganjurkan kepada para mahasiswa untuk menempuh jalan yang pernah ia lalui, yaitu berkunjung ke PSPK UGM untuk mendapatkan referensi yang dapat berguna  untuk mendukung pengembangan kapasitas intelektual mereka di bidang ilmu sejarah.

Selesai sambutan, acara dilanjutkan dengan penyerahan kenang-kenangan dari rombongan tamu kepada manajemen PSPK UGM. Kenang-kenangan diserahkan oleh Dr Haryono kepada FX Danang Sapto Nugrohu. Usai acara penyambutan, rombongan berkunjung ke perpustakaan PSPK UGM. Di perpustakaan, rombongan melihat-lihat koleksi perpustakaan baik berupa buku, hasil penelitian, buletin maupun jurnal. selain melihat koleksi buku milik perpustakaan, rombongan juga berkunjung ke ruang Werheim Collection, Loekman Sutrisno Colelection dan Sugiyanto Padmo Collection. Dari tiga collection tersebut, masing-masing memiliki koleksi buku, jurnal dan buletin yang disumbangkan oleh tokoh-tokoh yang namanya dipakai sebagai nama colection, yaitu koleksi buku sumbanganProf. Dr Wertheim, Prof. Dr. Loekman Sutrisno, dan prof. Dr Sugiyanto Padmo.

Usai acara kunjungan ke perpustakaan PSPK UGM, tepat pkl 15.00 rombongan mahasiswa ilmu sejarah UNDIP tersebut meninggalkan PSPK UGM, diantar hingga pintu gerbang oleh perwakilan manajemen PSPK UGM

Riset Antropologi Petani Untuk Membangun Engagement Dengan Komunitas Petani Kunci Menuju Perusahaan Customer Centric

Perusahaan customer centric berorientasi untuk mengerti dan memuaskan keinginan serta melayani kebutuhan konsumen maupun pelanggan (Sheth et al., 2000). Budaya customer centris dapat dibangun melalui pengembangan empati pelanggan, dengan menempatkan keinginan pelanggan sebagai prioritas dan memfasilitasi karyawan untuk berinteraksi langsung dengan pelanggan (Lee Yohn, 2018).

Untuk membangun perusahaan yang berorientasi pada customer centric perlu memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai customer baik dari segi tingkah laku dalam berproduksi, konsumsi, maupun dalam berorganisasi, mengembangkan kearifan lokal dan ekonomi kultural. Dengan dimilikinya pengetahuan di atas, maka perusahaan dapat dengan mudah memetakan keinginan, kebutuhan dan berbagai masalah yang dihadapi oleh petani dalam mengembangkan usaha taninya serta dapat dengan mudah merumuskan solusi dan program aksi secara partisipatoris.

Dalam rangka memperoleh pengetahuan yang mendalam mengenai customer maka Indonesia Fertility Research Institute (IFRI) yang merupakan divisi riset dari PT Pupuk Indonesia melakukan kerjasama riset dengan Pusat Studi Pedesaan dan Kwasan (PSPK) Univeristas Gadjah Mada. Riset yang bersifat Antropologis ini bertujuan untuk : pertama,  memetakan pengetahuan, sikap dan perilaku petani dalam melakukan kegiatan produksi, konsumsi, organisasi, kearifan lokal dan ekonomi kultural. Kedua, menghasilkan peta jalan untuk memfasilitasi petani dalam meningkatkan produksi dan kesejahteraan dengan memposisikan PT Pupuk Indonesia sebagai mitra yang berhasil menjalankan peran customer centric.

Alasan pelaksanaan riset yang bersifat antropologi adalah karena antropologi mempunyai tradisi untuk mendeskripsikan secara akurat dan mendalam tentang pengetahuan lokal (local knowledge) dengan metode etnografinya. Antropologi merupakan bidang ilmu yang mempelajari budaya dan dinamika masyarakat, termasuk perilaku manusia, pengaruh sosial dan budaya dalam masyarakat. Pendekatan antropologi semakin banyak digunakan untuk memperkaya riset pasar untuk membantu perusahaan mengidentifikasikan keinginan dan gap pelanggan yang belum terartikulasikan.

Tidak kalah penting, antropologi merupakan ilmu yang berkembang karena menekankan pentingnya fieldwork secara intensif di masyarakat. Di dalam fieldwork ini, antropolog tidak hanya tinggal di lapangan tetapi juga melakukan observasi partisipan di tengah-tengah kehidupan masyarakat sehari-hari (Spreadly, 2006). Oleh karena itu, riset antropologi identik dengan riset etnografi, suatu fieldwork (participant observation), yang dilakukan oleh peneliti dengan tinggal dan hidup bersama masyarakat yang diteliti (‘lives with and lives like’) (Van Maanen, 2011).

Untuk melakukan riset antropologi pada masyarakat petani pengguna produk PT Pupuk Indonesia, maka langkah pertama yang dilakukan olehpara peneliti adalah memetakan kelompok-kelompok petani di berbagai wilayah di Indonesia yang sudah dan belum menggunakan pupuk tersebut. Pemetaan itu diperlukan guna menghasilkan sampel yang representatif dan secara antropologis menggambarkan keragaman budaya (antropologi multi-lokasi).

Riset antropologi kebudayaan merupakan sistem gagasan, tindakan, dan benda-benda budaya yang dipakai oleh manusia dalam rangka hidup bermasyarakat. Dengan melakukan riset budaya petani, maka berarti peneliti memberikan perhatian pada sistem gagasan, tindakan dan berbagai teknologi usaha tani yang dipakai oleh kaum tani secara perorangan maupun kelompok dalam rangka hidup sebagai anggota masyarakat yang bergantung dari penghidupan dan kehidupan dari bercocok tanam. Kebudayaan tersebut menjadi referensi atau pedoman hidup petani dalam memutuskan tentang praktik usaha tani seperti : memilih bibit, mengolah tanah, memelihara tanaman, memanen dan memanfaatkan hasil panen. Karena menjadi bagian dari masyarakat, petani akan mengikuti pengetahuan tentang praktik bercocok tanam tersebut sekaligus juga mengikuti adat kebiasaan masyarakat dalam memaknai dan memanfaatkan hasil usaha taninya.

Studi ini berupaya untuk mendeskripsikan dan menjelaskan mengenai praktik budaya petani dalam melakukan aktivitas bercocok tanam dan memanfaatkan hasil pertaniannya. Fokus perhatian dialamatkan pada pengetahuan, sikap, dan perilaku petani secara perorangan maupun kelompok dalam mengelola (menyediakan, menerapkan, memperlakukan dan membiayai) pupuk dan pestisida sebagai bagian dari saprodi.

Studi ini tidak sekedar menghasilkan pemetaan tentang pengetahuan, sikap, dan perilaku petani, tetapi juga menghasilkan peta jalan (roadmap) untuk memfasilitasi petani dalam meningkatkan produksi dan kesejahteraan dengan memosisikan PT Pupuk Indonesia berhasil menjalankan peran sebagai customer centric. Output dari riset ini adalah pertama, dihasilkannya pemetaan tentang pengetahuan, sikap dan perilaku petani dalam melakukan kegiatan produksi, konsumsi, organisasi, mengelola kearifan lokal dan ekonomi kultural. Kedua, dihasilkannya pemetaan tentang pengetahuan, sikap dan perilaku petani dalam mengelola urusan pupuk dan pestisida. Ketiga, dihasilkannya peta jalan penguatan usaha tani secara partisipatoris yang mampu meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani dengan menghadirkan PT Pupuk Indonesia yang berhasil menjalankan peran customer centric