Arsip:

SDG’s Desa

Penelitian Pendahulu PSPK UGM dengan APRIL untuk Memahami Dampak Sosial dari Operasional Perusahaan

[Kuantan Singingi dan Pelalawan, Riau, November 2024]

Pusat Studi Pedesaan dan Kawasan Universitas Gadjah Mada (PSPK UGM) mengadakan kegiatan Preliminary Study untuk persiapan kegiatan kajian Social Impact Assessment (SIA) di kawasan operasional PT RAPP estate Cerenti dan Estate Ukui yang masih termasuk dalam Grup APRIL. Kegiatan dilaksanakan pada bulan November 2024. Adapun total desa yang dikunjungi ialah sebanyak 17 desa yang tersebar di kabupaten Kuantan Singingi dan Kabupaten Pelalawan.

Program ini bertujuan untuk melakukan observasi awal serta mendapatkan persetujuan dari pemerintah dan masyarakat desa. Hal tersebut dilakukan karena penelitian ini sangat mengutamakan PADIATAPA atau Persetujuan Berdasarkan Informasi Diawal Tanpa Paksaan.

Penelitian ini diawali dengan Kick off meeting bersama PT RAPP untuk pengenalan mengenai lapangan. Kemudian para peneliti melaksanakan proses perizinan di Pemerintah Daerah Provinsi Riau serta Pemerintah Daerah Kabupaten Kuantan Singingi dan Kabupaten Pelalawan. 

Selanjutnya kegiatan dilaksanakan dengan mengunjungi tempat-tempat yang mendapatkan program dari PT RAPP seperti sekolah, pos pelayanan kesehatan, kelompok tani dan UMKM. Dalam waktu yang cukup singkat ini, peneliti menemukan bahwa banyak sekali program yang telah dilaksanakan oleh PT RAPP yang mendukung kegiatan di masyarakat. Salah satu Kepala Sekolah, Bapak Ayi, menyebutkan bahwa program dari PT RAPP, khususnya di sekolah dasar telah memberikan dampak kepada proses pendidikan, terutama dalam meningkatkan kemampuan dan kapasitas guru.

Selanjutnya hasil penelitian ini nantinya akan digunakan landasan dalam pelaksanaan full assesment SIA yang rencananya akan dilaksanakan pada tahun 2025.

Berdayakan Masyarakat Desa, PSPK UGM Tanam 150 Bibit Kelapa Genjah

Selasa (7/11), Pusat Studi Pedesaan dan Kawasan Universitas Gadjah Mada (PSPK UGM) melakukan kegiatan “Tanam Perdana 150 Bibit Kelapa Genjah” di Desa Ngalian, Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. Acara ini merupakan salah satu dari rangkaian “Program Pengembangan Agro-industri Kelapa Genjah untuk Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Desa” yang bermitra dengan Bappeda Kabupaten Wonosobo dan Desa Ngalian.

Acara tersebut dihadiri oleh Prof. Dr. Bambang Hudayana, MA (Kepala PSPK UGM), Dr. Jaelan, SKP, M.Kes (Kepala Bappeda Kabupaten Wonosobo), Warsono (Kepala Desa Ngalian), Prof. Dr. Suharko (Peneliti Ahli PSPK UGM), serta Harjanto, S.IP, MM (Kabid Pemerintahan, Sosial, dan Budaya Bappeda Kabupaten Wonosobo). Sebagai awalan, Program Pengembangan Agro-industri Kelapa Genjah ini menyasar Kelompok Tani Ngudi Tentrem Dusun Pukiran sebagai kelompok sasaran pengelola program. Terdapat 150 bibit yang ditanam di lahan tanah kas desa seluas 1 hektar.

Dalam pembukaan acara, Prof. Dr. Bambang Hudayana, MA menyampaikan pentingnya modal sosial dalam pengelolaan sebuah kelompok tani. “Agar program ini dapat terus berkelanjutan, sampai pohon kelapa genjah berbuah dibutuhkan 3 sampai dengan 4 tahun, kekompakan dan kesolidan kelompok tani harus terus dipupuk dan dijaga,” ujarnya. Terkadang kelompok tani terbuai dengan berbagai modal ekonomi dalam wujud alat produksi dan uang tunai semata. Menambahkan apa yang diucapkan Prof. Dr. Bambang Hudayana, MA., Dr. Jaelan, SKP, M.Kes menyerukan agar kelompok tani dapat mengembangkan potensi mereka secara cerdas dan kreatif. Di era digital, mereka perlu rutin mendokumentasikan berbagai kegiatan kelompok agar dapat mempererat kebersamaan dan mengangkat eksistensi mereka tidak hanya sebatas di level desa saja. Eksistesi yang dikemas dan disosialisasikan dalam bentuk konten digital tersebut kedepannya dapat berguna dalam upaya mengakses berbagai peluang bantuan pendampingan, baik dari level daerah maupun pusat. Tak ketinggalan, Prof. Dr. Suharko juga menyampaikan pentingnya memanfaatkan kemudahan akses informasi di era digital. “Adanya internet telah memudahkan kita untuk belajar berbagai hal, salah satunya yaitu budidaya kelapa genjah,” ungkapnya. Disamping berbagai kegiatan pelatihan dan pendampingan yang dilakukan oleh PSPK UGM, Kelompok Tani Ngudi Tentrem juga dapat belajar dari berbagai best practices di bidang budidaya kelapa genjah melalui konten-konten relevan yang tersedia di berbagai platform sosial media.

Program Pengembangan Agro-industri Kelapa Genjah ini bersifat jangka panjang, diperlukan kurang lebih 4 tahun hingga bibit yang ditanam dapat dipetik hasil panennya. Melalui peta jalan pemberdayaan yang telah disusun, PSPK UGM akan terus melakukan pendampingan secara berkelanjutan, mulai dari pelatihan manajemen kelompok tani, perawatan tanaman, pemanenan, pengolahan hasil panen, hingga pemasaran produk hasil olahan. Dengan adanya Program Pengembangan Agro-industri Kelapa Genjah ini, kedepannya diharapkan dapat menjadi salah satu sumber peningkatan ekonomi masyarakat Desa Ngalian.