[Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah, Agustus-November 2024]
Pusat Studi Pedesaan dan Kawasan Universitas Gadjah Mada (PSPK UGM), bersama Pemerintah Daerah Wonosobo serta Kelompok Tani Ngudi Tentrem di Desa Ngalian, Kecamatan Wadaslintang, menginisiasi terwujudnya agro-industri kelapa genjah. Program ini diampu oleh dosen UGM yaitu Prof. Suharko, M.Si. dari Departemen Sosiologi, Prof. Bambang Hudayana, MA. dari Departemen Antropologi, dan Taufan Alam, SP, M.Sc. dari Departemen Budidaya Pertanian. Kegiatan ini diselenggarakan atas dukungan dari Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat dalam skema Desa Binaan.
Kegiatan ini bertujuan untuk menjawab tantangan seperti banyak penderes gula kelapa yang saat ini masih dalam lubang kemiskinan, monopoli harga gula nira serta rata-rata pohon kelapa dalam di Wonosobo dalam kondisi sudah berusia tua dan terlalu tinggi yang meningkatkan meningkatkan risiko pekerjaan para penderes nira kelapa seperti tergelincir, jatuh, dan tersambar petir, .
Komoditas kelapa genjah ini sendiri memiliki potensi antara lain, batang yang pendek, buah yang lebih banyak, umur berbunga yang relatif lebih cepat, kadar nira lebih tinggi serta dapat ditanam dengan jarak lebih rapat dan efisien.
Proses pengembangan agro-industri kelapa genjah ini telah berjalan sejak tahun 2023. Hingga pada tahun 2024, melalui Program Desa Binaan Universitas Gadjah Mada, program Agro-industri Kelapa Genjah dilaksanakan dengan melakukan berbagai kegiatan pelatihan dan pendampingan.
Kegiatan pada program ini meliputi pelatihan administrasi kelompok berbasis digital, budidaya perikanan air tawar, pembuatan pupuk alternatif, budidaya tanaman sela, dan penambahan penanaman bibit kelapa genjah.
Pelatihan dengan basis digital bertujuan untuk menguatkan pemahaman kelompok pada sarana komunikasi publik yang saat ini sangat kental dengan komunikasi digital. Sedangkan pelatihan perikanan, diharapkan mampu memberikan pengetahuan tentang metode pertanian terpadu yang mengintegrasikan antara pertanian, perikanan, dan peternakan yang ada di masyarakat.
Selain itu, pelatihan lainnya bertujuan untuk memastikan kelompok memahami manajemen pertanian berbasis agro-industri sesuai dengan basis keilmuan pertanian modern. Ke depan, program agro-industri kelapa genjah ini diharapkan pada berjalan dengan baik dan mampu menguatkan kohesi sosial masyarakat terdampak, dan memberikan pendapatan tambahan bagi para petani penderes.