Beberapa kasus kerumunan di rumah ibadah ikut berperan meluaskan COVID-19. Melihat potensi resiko tersebut, berbagai negara mengeluarkan kebijakan menutup sementara rumah ibadah. Sedang di sisi lain, agama justru menjadi solusi bagi upaya membantu sesama di tengah pandemi. Banyak pemuka agama yang menghimbau masyarakat untuk lebih menjaga kesehatan. Tidak jarang pula kita melihat inisiatif warga untuk menggalang dana atas nama kepedulian sesama umat.
Fenomena tersebut, menjadi pemantik untuk berpikir ulang tentang penyesuaian pembatasan peribadatan di rumah ibadah. Seperti bagaimana menjalankan ibadah, tapi tetap aman secara kesehatan. Sehingga tidak melanggar hak berkeyakinan. Lalu bagaimana peran pemuka agama dalam pendidikan umat, hingga bagaimana arah kebijakan pengembangan kehidupan beragama di desa. Semua itu mengerucut pada bahasan tentang peran agama dalam mengawal tatanan nilai Indonesia baru saat dan pasca COVID-19.
Webinar Seri 9 akan merespon pentingnya bahasan tersebut. Sehingga kita menjadi punya gambaran tentang penguatan kehidupan beragama di desa yang melibatkan pemerintahan desa, komunitas desa, dan para pemuka agama. Karena agama dan kepercayaan merupakan rahmat bagi seluruh alam.
Narasumber:
1. Gus Hilmy Muhammad (DPD RI)
2. Engkus Ruswana (MLKI/Majelis Luhur Kepercayaan terhadap Tuhan YME Indonesia)
3. Kiai M. Mustafid (UNU Yogyakarta)
4. Hilman Latief (UMY)
5. Ibu Nyai Hj. Masriyah Amva (Pondok Pesantren Kebon Jambu Al Islamy, Cirebon)
6. Sabrang Damar Panuluh (Maiyah)
Moderator:
Kyai Jadul Maula (Sanggar Kaliopak)
Registrasi peserta: s.id/webinarkkd
Info Lebih Lanjut : Instagram/Twitter @kongresdesa Fans Page FB Kongres Kebudayaan Desa Website: https://kongreskebudayaandesa.id/